Sabtu 31 Aug 2013 07:00 WIB

AS dan Prancis Bakal Gempur Suriah, Ini Sikap Polandia

Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).
Foto: AP/Shaam News Network
Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA - Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski, Jumat (30/8), mengatakan Polandia menaruh simpai pada upaya masyarakat internasional untuk mencegah pertumpahan darah di Suriah dan mengharapkan berlanjutnya proses perdamaian di negara Arab itu.

Sikorski mengingatkan Perdana Menteri Donald Tusk mengatakan pada Rabu (28/8) bahwa Polandia takkan ikut dalam setiap jenis campur tangan militer di Suriah.

Ia menambahkan Polandia mengikuti situasi secara seksama dan menunggu laporan mengenai kondisi tersebut dari para pemeriksa PBB, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.

Sementara itu Amerika Serikat makin gencar mengupayakan kesepakatan mengenai serangan yang mungkin dilancarkan terhadap Suriah sehubungan dengan dugaan penggunaan senjata kimia pekan lalu dalam konflik di negara Arab tersebut.

Presiden AS Barack Obama, Jumat (30/8), menghubungi Presiden Prancis Francois Hollande dan Perdana Menteri Inggris David Cameron guna membahas tindakan yang mungkin dilakukan terhadap Pemerintah Suriah.

Hollande mengatakan Paris akan ikut dalam setiap tindakan terhadap Suriah meskipun Parlemen Inggris, dalam mosi kepada pemerintah, pada prinsipnya menentang untuk mensahkan tindakan semacam itu.

Parlemen Inggris melakukan pemungutan suara untuk menentang aksi militer yang mungkin dilancarkan terhadap Suriah sehubungan dengan dugaan penggunaan senjata kimia dalam bentrokan di negara Arab tersebut, demikian laporan media, Kamis malam (29/8).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement