Sabtu 31 Aug 2013 16:45 WIB

Jelang Pemilu, Persaingan Rudd - Abbott Kian Ketat

Red:
Kevin Rudd
Kevin Rudd

CANBERRA -- Perdana Menteri Kevin Rudd dan Pemimpin Oposisi Tony Abbott sama-sama mengakui ketatnya persaingan dalam pemilu kali ini, seminggu sebelum pemungutan suara dilakukan 7 September.

Polling terakhir yang dilakukan suratkabar milik Rupert Murdoch menunjukkan Partai Buruh kemungkinan akan kehilangan kursi di sejumlah dapil di Negara Bagian Victoria dan New South Wales (NSW). Kelompok media milik Murdoch yang menguasai dua pertiga media di Australia terang-terangan tidak mendukung Rudd dan Partai Buruh.

Dalam kampanye di Darwin, Rudd mengaku sudah sering melihat hasil polling. "Semua hasil polling menunjukkan betapa ketatnya hasil pemilu mendatang," katanya.

Partai Buruh akan meluncurkan kampanye nasional secara resmi Minggu 1 September besok. "Pesan utama kami adalah bahwa kami membangun ekonomi dan lapangan kerja sementara Tony Abbott akan memotong lapangan kerja tersebut, menutup sekolah dan rumahsakit, dan tidak bersedia memberi tahu kita berapa banyak yang akan ia pangkas," kata Rudd.

Sementara itu dalam kampanye Townsville, Abbott menyatakan pemilu kali ini benar-benar akan berakhir dengan hasil sangat ketat.

"Kevin Rudd adalah politisi cerdas. Partai Buruh adalah partai dengan kampanye yang kasar. Partai Buruh modern tidak dapat diharapkan dalam pemerintahan, tapi mereka adalah politisi yang pintar. Kita akan saksikan hari-hari terakhir kampanye ini dengan politik kotor mereka," kata Abbott.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement