REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Gambar baru satelit menunjukkan Korea Utara mulai menjalankan program pembangunan baru utama di sebuah fasilitas tempat peluncuran roket jarak jauh pada Desember lalu. Aktivitas militer Korut itu diungkapkan sebuah lembaga penelitian Amerika Serikat.
Pembangunan itu termasuk kemungkinan landasan baru bagi uji coba peluncuran peluru kendali balistik bergerak, demikian diungkapkan Insitut AS-Korea pada John Hopkins University, di situs 38 North, Jumat (30/8). Kegiatan pengerjaan sedang berjalan di Stasiun Peluncuran Satelit Sohae, yang secara umum disebut sebagai Tongchang-ri, sejak pertengahan tahun ini, kata situs tersebut.
Stasiun yang berada di barat laut perairan itu merupakan pangkalan peluncuran roket Unha-3 yang berhasil dilakukan Korea Utara pada Desember tahun lalu.
Peluncuran itu menuai kecaman luas dari negara-negara Barat karena dianggap sebagai uji coba rudal balistik jarak jauh yang dilarang Perserikatan Bangsa-Bangsa lewat resolusi-resolusinya.
Gambar baru memperlihatkan sedang berlangsungnya pembangunan landasan peluncuran yang baru, kata situs 38 North. Pembangunan juga meliputi pembuatan jalan baru, pembangunan kembali kompleks tentara serta dimulainya kembali pembangunan sistem pelacakan radar permanen.
"Kendati masih terlalu dini untuk mengidentifikasi tujuan sebenarnya dari lokasi itu, satu penjelasan yang memungkinkan adalah bahwa Pyongyang sedang membangun sebuah 'landasan peluncuran datar', sebuah daerah berbeton yang akan digunakan untuk melakukan uji coba peluru kendali balistik bergerak yang ditembakkan dari peluncur pengangkut-penegak," kata situs itu.
"Sebagai alternatif, versi peluru kendali bergerak jarak jauh KN-08 yang sudah dimodifikasi bisa meluncurkan satelit-satelit kecil dari landasan itu kendati pengaturannya lebih kompleks.
"Roket-roket yang ditembakkan dari lokasi ini bisa meluncur sejauh lebih dari 4.000 kilometer sebelum membentur benda yang berada di negara asing. Ini akan memungkinkan berlangsungnya uji coba penuh terhadap roket Musudan milik Korea Utara."
Musudan adalah sebuah roket jarak menengah yang diperkirakan memiliki daya jelajah sejauh lebih dari 3.000 kilometer, sementara KN-08 memiliki potensi pencapaian jarak antarkontinen dan pertama kali diperlihatkan dalam parade pada bulan April 2012.