REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebagian besar warga Prancis tidak menginginkan negaranya ambil bagian dalam aksi militer di Suriah dan sebagian lain tidak mempercayai Presiden Francois Hollande untuk melakukannya, demikian hasil jajak pendapat pada Sabtu.
Amerika Serikat pada Jumat mengatakan akan memberikan hukuman kepada pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad atas serangan senjata kimia yang membunuh lebih dari 1.400 orang di Damaskus pekan lalu.
Sementara Hollande mengatakan keputusan parlemen Inggris yang menentang serangan militer tidak akan mempengaruhi aksi Prancis.
Jajak pendapat BVA yang dirilis oleh Le Parisien-Aujourd'hui en France menunjukkan 64 persen responden menentang aksi militer, 58 persen tidak mempercayai Hollande untuk melakukan itu, dan 35 persen khawatir aksi itu akan "menghanguskan seluruh kawasan (Timur Tengah)".
Dua jajak pendapat lain yang dilakukan setelah serangan gas dan dipublikasikan pekan ini mengindikasikan lemahnya dukungan diantara pemilih Prancis terhadap intervensi militer di Suriah.
Hollande yang mengalami penurunan popularitas akibat melemahnya perekonomian negara itu, menunjukkan keberanian yang tak dijangka sebelumnya saat ia mengirimkan tentara untuk membantu pemerintah Mali menghadapi pemberontak Islam awal tahun ini, sebuah keputusan intervensi yang didukung oleh duapertiga warga.