REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Wali kota Rafah, Jalur Gaza, Palestina, Subhi Abu Radwan, mengatakan militer Mesir telah menghancurkan lebih dari 90 persen terowongan di sepanjang perbatasan Jalur Gaza-Mesir.
Abu Radwan mengutuk operasi militer Mesir yang menghancurkan terowongan-terowongan di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir. Itu terutama karena terowongan-terowongan tersebut digunakan untuk membantu orang-orang Palestina di bawah blokade penuh Israel selama lebih dari enam tahun.
"Kehidupan di Jalur Gaza telah berhenti setelah kehancuran terowongan-terowongan. Karena, kini tidak ada lagi bahan bangunan atau bahan bakar yang mencukupi kebutuhan rakyat Palestina di Jalur Gaza," kata Abu Radwan kepada kantor berita yang berbasis di Jalur Gaza Al-Resalah yang dikutip Mi’raj News Agency pada Sabtu (31/8).
Terowongan antara Gaza dan Mesir merupakan satu-satunya jalur yang digunakan untuk menyelundupkan komoditas penting ke Jalur Gaza yang dikepung itu.
Barang yang diselundupkan dari terowongan-terowongan tersebut termasuk bahan bakar yang digunakan untuk pembangkit listrik utama di Gaza dan bahan bangunan yang saat ini dilarang namun sangat dibutuhkan setelah dua agresi militer Israel yang menghancurkan ribuan rumah warga sipil Palestina dan fasilitas umum di Jalur Gaza.
Sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa pasukan Mesir telah menghancurkan terowongan menggunakan bahan peledak. Sementara itu, warga sekitar percaya bahwa operasi itu dapat melemahkan bangunan rumah di daerah sekitar lokasi penghancuran.