REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Sebuah laporan yang dilansir dari South China Morning Post, Senin (2/9), menunjukkan Hong Kong kini menjadi kota dengan tingkat hidupan dan hunian terbaik dibandingkan lima tahun lalu.
"Hong Kong tampaknya terus memerbaiki diri untuk menjadi tempat tinggal yang lebih baik," berdasarkan sebuah riset yang dilakukan di 140 kota di dunia.
Hong Kong naik peringkat ke-31 dalam penilaian liveability 2013, naik 10 peringkat dibandingkan posisinya 2008 lalu. Meskipun masih banyak kota lain di dunia yang menjadi kota dengan hunian terbaik, secara umum ekonomis mengatakan Hong Kong menunjukkan perbaikan signifikan.
Hong Kong mencetak nilai penuh untuk penilaian di bidang pendidikan, mencapai 83,3. Nilai ini bahkan jauh lebih baik dibandingkan Singapura yang hanya mendapat skor 52. "Pemeringkatan ini dalam hal tertentu menunjukkan kualitas hidup atau memburuknya kota-kota ini," kata ekonom dari EIU, Edward Bella.
Pemeringkatan kota ini diarahkan untuk menimbang tantangan yang akan dihadapi seseorang yang tidak berasal dari kota tersebut, namun tinggal di sana. Pertimbangan apa saja hal yang perlu mereka antisipasi jika mereka pindah ke sana juga dipertimbangkan.
Laporan ini juga dikelompokkan berdasarkan penilaian stabilitas kota, perawatan kesehatan, budaya, lingkungan, dan infrastrukturnya. Kota Melbourne, Australia berada diperingkat pertama. Berikutnya Wina, Austria diperingkat kedua, serta Vancouver, Kanada diperingkat ketiga.
Hong Kong mencetak skor lebih tinggi untuk empat dari lima kategori dibandingkan Singapura. Kota ini mencetak skor 92 untuk liveability keseluruhan, sedangkan Singapura hanya 88,7. Hong Kong juga mengungguli Singapura dengan skor 87,5 untuk perawatan kesehatan.
Ekonom dari City University, Chan Yan Chong mengatakan perawatan kesehatan di Singapura dikembangkan sebagai sebuah industri, pelayanan medisnya begitu mendasar dan biaya menginap di rumah sakitnya jauh lebih mahal dibandingkan Hong Kong yang menjadi satu dari tempat pelayanan kesehatan termurah di dunia.
Dari sisi pendidikan, Chan mengatakan murid dan mahasiswa di Singapura memang dikenal dengan nilai ujian yang baik, namun mereka berada di bawah tekanan lebih tinggi dibandingkan murid dan mahasiswa di Hong Kong.
Pasalnya Hong Kong tidak terlalu banyak menerapkan ujian publik dibandingkan Singapura. Hong Kong hanya menggelar ujian publika dua kali di sekolah dasar, dua kali di sekolah menengah, dan satu kali sebelum masuk universitas.