Senin 02 Sep 2013 20:53 WIB

Polisi Kamboja Janji Unjuk Rasa Tanpa Kerusuhan

Bendera Kamboja (Ilustrasi)
Bendera Kamboja (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH--Oposisi Kamboja pada Senin menjanjikan unjukrasa tanpa kekerasan terkait kemenangan bermasalah Perdana Menteri Hun Sen dalam pemilihan umum dan mendesak pendukungnya menghindari kerusuhan, yang bisa memperburuk perselisihan politik di negara itu.

Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP) juga mengumumkan langkah hukum terhadap panitia pemilihan umum atas tudingan melakukan kecurangan dalam pemungutan suara untuk memastikan kemenangan partai berkuasa.

Jaminan untuk demonstrasi damai ini muncul sehari setelah pemerintahan Hun Sen memperingatkan orang asing untuk menjauh dari lokasi demo yang akan digelar pada Sabtu. "Demonstrasi masih akan tetap berjalan, namun dengan semangat hari berdoa nasional --berdoa untuk keamanan, aman dalam keadilan," kata pemimpin oposisi Sam Rainsy dalam jumpa pers.

Ia menegaskan kepada para demonstran untuk tidak membawa pisau atau senjata lain. "Kita harus menahan diri dari segala sesuatu yang bisa mengarah pada kerusuhan," kata mantan bankir lulusan Prancis yang ditolak keikutsertaannya dari pemilu meski sudah mendapat pengampunan untuk tuduhan kriminal, sebuah tuduhan yang dianggapnya bermotivasi politik.

Ribuan polisi antihuru-hara dipersenjatai dengan pentungan dan tameng tampak berlatih mengendalikan kerumunan massa pada Minggu di sebuah tama di Phnom Penh. Pasukan keamanan sudah ditempatkan di sekitar ibukota sejak pemilu pada 28 Juli, sebuah langkah yang dinilai oleh pihak oposisi sebagai intimidasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement