Selasa 03 Sep 2013 14:23 WIB

Canberra Terlalu Sepi Bagi Pelajar Cina

Red:
Katy Gallagher, Ketua Menteri Australian Capital Territory
Katy Gallagher, Ketua Menteri Australian Capital Territory

CANBERRA -- Sebagian besar pelajar Cina tidak memilih untuk studi di Canberra, dan mereka yang memilih Canberra menyatakan ibukota Australia itu terlalu sepi.

Demikian dikatakan  Ketua Menteri ACT (Australian Capital Territory), Katy Gallagher. Ia berada di Cina bersama Wakil Rektor University of Canberra, Stephen Parker, dan Wakil Rektor Australian National University, Ian Young, untuk mempromosikan Canberra sebagai tujuan pendidikan tinggi dan bisnis.

Mereka mengunjungi universitas-universitas besar di Shanghai dan Beijing.Gallagher mengatakan, dalam kunjungan itu ia mendapati bahwa sebagian besar pelajar Cina ingin pergi ke Sydney atau Melbourne, bukan Canberra, untuk belajar di Australia. "Kita perlu mencari jalan bagaimana mengubahnya menjadi  suatu kekuatan. Canberra dipandang di Cina sebagai tujuan pendidikan yang berkualitas di kalangan mereka yang tahu, tapi kebanyakan orang tidak tahu tentang Canberra," katanya.

Sebelumnya pekan ini, Gallagher meninjau salah satu sarana riset dan pengembangan Huawei di Shanghai.

Ia mengatakan, perusahaan raksasa komunikasi itu ingin memperluas hubungan dengan komunitas ACT.

"Mereka setuju untuk memberi kesempatan kepada dua mahasiswa ACT setiap tahun untuk pergi kesana dan magang atau mendapat pengalaman kerja di pusat riset dan pembangunan dan inovasi mereka," katanya. "Selain itu empat akademisi diberi kesempatan untuk pergi kesana dan melihat kegiatan Huawei di Shanghai dan Beijing."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement