Selasa 03 Sep 2013 12:18 WIB

Bashar Tantang AS Tunjukkan Bukti Penggunaan Senjata Kimia

Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Foto: AP/Vahid Salemi
Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemimpin Suriah Bashar al-Assad mengatakan hingga saat ini negara barat belum bisa menunjukan bukti kuat soal penggunaan senjata kimia yang dituduhkan kepada pemerintahannya.

Ia mengklaim sudah menantang Amerika Serikat maupun Prancis, tapi tidak melihat secuilpun bukti yang diperlihatkan terkait tuduhan tersebut.

"Mereka yang membuat tuduhan itu harus menunjukan bukti. Kami telah menantang AS dan Prancis untuk menunjukan sepotong bukti saja. Obama dan Hollande tidak mampu (melakukannya) bahkan kepada rakyatnya sendiri," ujar Bashar al-Assad kepada surat kabar Prancis, Le Figaro dalam sebuah wawancara eksklusif di Damaskus.

Bashar dalam wawancara itu juga kembali mempertanyakan logika dari tuduhan soal penggunaan senjata kimia pada 21 Agustus yang menurut AS telah menghilangkan 1.429 jiwa.

"Semisal pasukan kami ingin menggunakan senjata perusak massal. Apakah mungkin itu akan dilakukan di wilayah dimana senjata itu berada dan dimana tentara (kami) juga terluka oleh senjata ini...? Di mana logikanya?," kata dia.

Pernyataan terbaru Bashar ini meluncur di tengah upaya Obama meminta persetujuan kongres untuk melakukan serangan militer ke Pemerintahan Suriah.  Pemerintahan Obama saat ini sedang berusaha menggalang dukungan, baik dari anggota kongres, senator dan rakyat Amerika Serikat.

Ahad kemarin, Menteri Luar Negeri John Kerry mengklaim Amerika Serikat telah menemukan bukti fisik terbaru terkait penggunaan gas sarin di Suriah.

Bukti itu berupa sampel darah dan rambut, yang di dalamnya mengandung gas sarin. Kemungkinan bukti tersebut ada ketika terjadi serangan pada Rabu, 21 Agustus lalu. Kerry mengatakan, Amerika Serikat harus merespon bukti terbaru itu.

sumber : The Telegraph
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement