Rabu 04 Sep 2013 04:34 WIB

PBB: Konflik Suriah Terburuk Setelah Perang Vietnam

Pengungsi Suriah di Lebanon mengelilingi tungku untuk menghangatkan diri.
Foto: NEW YORK TIMES
Pengungsi Suriah di Lebanon mengelilingi tungku untuk menghangatkan diri.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Jumlah pengungsi Suriah melampaui angka dua juta orang, kata badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan pengungsi UNHCR pada Selasa (3/9), dengan memperingatkan bahwa dunia menghadapi ancaman terbesar terhadap perdamaian sejak perang Vietnam.

Dalam pernyataannya, UNHCR mengatakan terjadi kenaikan jumlah pengungsi hampir sepuluh kali lipat dalam 12 bulan belakangan. Pengungsi melintasi perbatasan Suriah menuju Turki, Irak, Yordania, dan Libanon. Tiap hari rata-rata hampir 5.000 pria, wanita dan anak-anak mengungsi ke negara tetangga Suriah itu. Jumlah mereka yang tinggal di luar negeri di atas dua juta orang.

Jumlah itu merupakan sekitar 10 persen dari populasi Suriah, kata UNHCR. Sekitar 4,25 juta orang diperkirakan telah mencari tempat-tempat yang relatif aman di dalam negeri. Angka tersebut hampir mendekati sepertiga dari seluruh orang Suriah yang mengungsi ke luar negeri.

Jika dibandingkan dengan angka pengungsi Afghanistan pada saat puncak kemalut di negara itu dua dasawarsa lalu, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Antonio Guterres mengatakan, "Suriah telah menjadi tragedi besar abad ini, bencana kemanusiaan yang tak ada bandingan dalam sejarah mutakhir."

"Apa yang menggemparkan ialah satu juta pertama pengungsi meninggalkan Suriah dalam dua tahun. Satu juta kedua pergi dalam enam bulan terakhir," katanya, seperti dilansir Reuters.

Dalam jumpa pers di Jenewa, Guterres mencatat bahwa sebanyak enam juta orang mencari tempat perlindungan di dalam negeri akibat perang. "Pada saat khusus ini, inilah jumlah tertinggi orang mencari perlindungan di dunia. Dan jika orang melihat pada puncak krisis di Afghanistan, kita punya jumlah orang yang mencari perlindungan yang sangat serupa."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement