REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekitar 140 penambang telah mengurung diri mereka sendiri 250 meter di bawah tanah di satu tambang batu bara di bagian utara Bosnia dan mengancam pada Selasa untuk meneruskan mogok makan gara-gara perselishan soal rekrutmen dan upah.
Para pekerja di tambang Djurdjevik dekat kota Tuzla marah atas pengangkatan seorang pekerja admnistrasi, yang mereka katakan melanggar perjanjian dengan pemerintah untuk menangguhkan sementara rekrutmen staf non produksi sampai upah para penambang dinaikkan.
"Situasi sangat dramatis," kata Said Muhic, ketua serikat pekerja tambang itu, kepada radio negara.
Dia mengatakan para penambang mengancam akan melancarkan mogok makan. Serikat pekerja tersebut telah lama mengeluhkan upah, kondisi dan penangguhan rencana-rencana modernisasi di penambangan itu.
Tambang batu bara Djurdjevik, yang beroperasi di bawah bendera perusahaan utilitas EPBiH, mempekerjakan lebih 1.000 orang dan memproduksi sekitar 600.000 ton batu bara per tahun dan memasok pembangkit listrik Tuzla yang berada di dekatnya.
Para pejabat di EPBiH dan manajemen tambang Djurdjevik tak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Pemerintah Federasi Muslim-Croatia di Bosnia, yang merupakan pemegang saham mayoritas EPBiH dan tambang itu, akan membahas situasi tersebut dalam sidang kabinet Selasa.