Kamis 05 Sep 2013 07:42 WIB

Konsumsi Alkohol di Australia Meningkat

Red:
Minuman beralkohol
Minuman beralkohol

CANBERRA -- Sejumlah peneliti menyatakan saat ini peminum-peminum berat di Australia mengkonsumsi lebih banyak minuman keras (miras) dibanding yang dikonsumsi para peminum berat 10 tahun yang lalu. 

Beberapa penelitian yang dipublikasikan Rabu (4/9) juga menunjukkan bahwa, tidak seperti seabad lalu, tidak ada lagi perbedaan tingkat konsumsi miras antara perempuan dan laki-laki. 

Salah satu penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol peminum yang menduduki 10 persen teratas meningkat sebanyak 5 persen, sementara mereka yang tergolong peminum ringan terlihat mengkonsumsi lebih sedikit. 

Sejak 2001, peminum yang menduduki 5 persen teratas menenggak lebih banyak 140 porsi miras  standar dibanding 100 tahun lalu. 

Michael Livingston dari Sentra Nasional Penelitian Obat-obatan dan Alkohol menyatakan bahwa keterangan mengenai peminum terberat mungkin dapat menjelaskan mengapa saat ini lebih banyak orang yang menderita penyakit berat. 

Menurutnya, meskipun perubahan-perubahan ini tampak sepele, namun dampaknya bisa saja signifikan. 

"Kalau kita bicara seseorang yang sudah mengkonsumsi, sebut saja, 3.000 minuman standar dalam setahun. Bila kita tambahkan lagi 100 minuman standar, konsumsi tambahan ini dapat mengubah mereka dari kategori sehat menjadi tidak sehat, dari kategori anggota komunitas menjadi pasien rumah sakit," jelas Livingston. 

Jadi, bagi mereka yang sudah tergolong peminum berat, tambahan 100 minuman standar per tahun saja bisa menjadi hal yang penting. 

Namun, menurut Livingston, yang membingungkan adalah temuan bahwa para konsumsi alkohol peminum ringan justru makin sedikit. 

"Biasanya, kalau satu kelompok lebih banyak minum, yang lain pun lebih banyak minum," ucapnya. 

Ia menambahkan bahwa pesan anti alkohol sepertinya efektif untuk sebagian populasi peminum, namun tidak untuk 10 persen yang tergolong peminum paling berat. 

"Langkah selanjutnya adalah mencari tahu...siapa yang tergolong 10 persen ini," ucap Livingston. Namun, ia berkata pula bahwa mengidentifikasi peminum berat bukanlah tugas yang mudah. 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement