REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sekitar tiga perempat warga Prancis mendukung aksi militer apa pun untuk mengintervensi Suriah. Hal itu terlihat dari pengumpulan suara di Parlemen, seperti disebutkan satu jajak pendapat di sana, Selasa (3/9).
Sebanyak 74 persen mendukung aksi militer, 42 persennya sangat mendukung, sementara 32 persen dari jajak pendapat itu sepertinya mendukung. Polling itu dilakukan CSA poll untuk Televisi BFM.
Seperti halnya Amerika Serikat, Prancis juga berencana mengirimkan serangan udara ke Suriah untuk menghukum rezim Presiden Bashar Al Assad atas penggunaan senjata kimia terhadap rakyatnya dalam serangan dekat Damaskus, bulan lalu.
Prancis bakal menggelar debat parlemen darurat atas krisis Suriah ini pada Rabu (4/9), tapi, menurut laporan AFP, Rabu (4/9), Perdana Menteri Jean-Marc Ayrault memerintahkan jajak pendapat tersebut.
Presiden Prancis, Francois Hollande bisa memerintahkan aksi militer tanpa persetujuan parlemen, meski pun sejumlah pembuat undang-undang mendesaknya untuk melakukan jajak pendapat.
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama bakal melakukan aksi militer ke Suriah dan mencari dukungan kongres dalam pengumpulan pendapat yang dijadwalkan pada 9 September. Sementara itu, Parlemen Inggris menolak segala intervensi ke Suriah. Sekitar 953 warga dewasa diwawancara untuk jajak pendapat tersebut.