Rabu 04 Sep 2013 16:58 WIB

Obama Gelar Pertemuan dengan Prancis dan Cina

Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama
Foto: AP Photo/Charles Dharapak
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, STOKHOLM -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengadakan pertemuan dwipihak dengan pemimpin Prancis dan Cina di sela-sela temu puncak G20 di Rusia.

"Sementara di Rusia untuk menghadiri G20, Presiden akan mengadakan pertemuan dwipihak dengan Presiden Xi (Jinping) dari China dan Presiden (Francois) Hollande dari Prancis," kata pejabat di Gedung Putih menjelang temu puncak, yang kemungkinan didominasi krisis di Suriah.

Namun, tidak ada pertemuan bilateral formal direncanakan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. "Kami memperkirakan kedua Presiden memiliki kesempatan berbicara di sela-sela berbagai pertemuan G20," kata pejabat itu.

Putin telah menjadi kritikus vokal dari kebijakan Barat terhadap Suriah dan menyatakan keraguan kuat rezim Suriah berada di balik dugaan serangan senjata kimia pada 21 Agustus yang telah mendorong rencana tindakan militer pimpinan AS. G20 berlangsung pada saat hubungan semakin tegang antara Washington dan Moskow setelah AS membatalkan pertemuan puncak bilateral yang direncanakan di Moskow karena sengketa atas pembocor intelijen AS Edward Snowden.

Kremlin, yang kesal oleh cercaan itu, mengatakan tidak ada waktu untuk melakukan pertemuan dalam KTT bilateral dengan pemimpin AS di G20. Cina, pemegang hak veto anggota Dewan Keamanan PBB, mengatakan pihaknya menentang 'tindakan militer bilateral' di Suriah dan menyerukan 'solusi politik' untuk pemecahan krisis itu.

Sebaliknya, Hollande telah mendesak para mitra Uni Eropa-nya untuk bersatu dalam merespon krisis Suriah, ketika Paris mendorong untuk hukuman serangan militer terhadap rezim Bashar al-Assad. Pertemuan tahunan 20 negara maju dunia dan negara-negara berkembang dimulai pada Kamis di Saint-Petersburg.

Negara tuan rumah berharap mendorong agenda untuk merangsang pertumbuhan, tetapi para pemimpin dunia dipastikan akan terganggu oleh perbedaan-perbedaan mengenai prospek tindakan militer yang dipimpin oleh AS di Suriah.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement