REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS--Kegelapan total menyelimuti Ibu Kota Suriah, Damaskus, Rabu (4/9) peristiwa yang diduga berpangkal dari kerusakan lain di saluran utama listrik. Warga Ibu Kota Suriah tersebut telah terbiasa dengan seringnya listrik padam, sementara krisis 29-bulan di negeri itu telah merusaka prasarana negeri tersebut.\
Pemerintah Suriah menyalahkan kelompok pelaku teror bersenjata atas padamnya listrik sebelumnya. Hanya saja aluran media resmi belum melaporkan penyebab padamnya listrik saat ini, yang melanda Damaskus sejak Rabu dini hari, demikian laporan Xinhua
Pada Januari 2012, gerilyawan menyerang saluran listrik utama di dekat Damaskus, dan mengakibatkan listrik padam di Ibu Kota serta sebagian besar wilayah Suriah.
Suriah menghadapi ancaman yang meningkat mengenai agresi militer. Pada Selasa (2/9), Presiden AS Barack Obama memperoleh dukungan penting para pemimpin Kongres dalam upayanya bagi agresi militer di Suriah, sementara pemerintahnya terus membujuk anggota lain Kongres dengan mengirim Menteri Luar Negeri John Kerry dan Menteri Pertahanan Chuck Hagel.
Obama telah berusaha memperoleh persetujuan Kongres untuk melancarkan serangan militer terhadap Suriah untuk menghukum negara itu karena Damaskus diduga menggunakan senjata kimia di luar Damaskus pada 21 Agustus".
Menanggapi itu, Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Hossein Dehqan, sebagaimana dikutip kantor berita setengah resmi, Fars, Rabu, mengatakan bangsa dan militer Suriah sepenuhnya siap untuk mempertahankan diri dari setiap ancaman yang mungkin muncul.