Jumat 06 Sep 2013 06:31 WIB

Serangan ke Suriah Kembali Picu Kenaikan Harga Minyak Dunia

Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)
Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Harga minyak naik pada Kamis (Jumat pagi WIB), didorong oleh penurunan lebih besar dari perkiraan dalam stok minyak mentah AS, data ekonomi AS yang positif dan

kekhawatiran tentang serangan militer terhadap Suriah.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, meningkat 1,14 dolar AS dari Rabu menjadi ditutup pada 108,37 dolar AS per barel.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, naik 35 sen untuk menetap di 115,26 dolar AS per barel di perdagangan London.

Penurunan kuat yang mengejutkan dalam persediaan minyak mentah komersial AS, memperbaharui harapan pasar untuk meningkatnya permintaan di konsumen energi terbesar dunia itu dan terutama mendukung kenaikan harga WTI.

Departemen Energi mengatakan stok minyak mentah AS turun 1,8 juta

barel dalam pekan yang berakhir 30 Agustus. Rata-rata analis telah memperkirakan penurunan yang lebih kecil sebesar 200.000 barel.

Penurunan tersebut merupakan penurunan keempat dalam lima minggu terakhir, Robert Yawger dari Mizuho Securities USA mencatat.

Patokan AS kontrak WTI juga diuntungkan dari data ekonomi AS yang positif, termasuk tanda-tanda lambat tetapi meningkat stabil di pasar kerja.

"Data ekonomi yang positif pagi ini, yang datang pada pijakan data yang kuat kemarin, konsisten dengan kekuatan dalam perekonomian, yang selalu mendukung untuk permintaan minyak mentah," kata John Kilduff dari Again Capital.

Data optimistis telah memicu spekulasi bahwa Federal Reserve bisa mulai segera mengurangi program pembelian obligasi besar-besarannya, mungkin pada pertemuan kebijakan moneter 17-18 September.

Sementara itu, ancaman serangan militer pimpinan AS terhadap Suriah sebagai pembalasan atas tuduhan serangan senjata kimia pemerintahan Assad terus membayangi pasar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement