Jumat 06 Sep 2013 17:46 WIB

Sistem Pendidikan Thailand Jalan di Tempat 15 Tahun

Gadis pelajar Muslim melihat dari bus kota di propinsi Narathiwat, Thailand Selatan.
Foto: AP
Gadis pelajar Muslim melihat dari bus kota di propinsi Narathiwat, Thailand Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Menteri Pendidikan Thailand, Chaturon Chaisang, mengatakan akan mengusulkan perubahan tata pendidikan Thailand sebagai agenda utama nasional.

Tanggapan itu muncul setelah World Economic Forum (WEF) menempatkan mutu pendidikan Thailand di peringkat kedelapan di antara negara Asia Tenggara dan tertinggal di belakang Kamboja dan Vietnam. Dia mengakui bahwa sistem pendidikan nasional membutuhkan obat mendesak dan bahwa Kementerian Pendidikan akan menjadi kekuatan pendorong dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang memburuk.

Prioritasnya, menurut laporan TNA, Jumat (6/9), adalah untuk meningkatkan sistem pembelajaran formal Thailand untuk memenuhi Program untuk Penilaian Pelajar Internasional (PISA) yang mengevaluasi sistem pendidikan di seluruh dunia.

Chaturon mengakui bahwa pendidikan Thailand tidak memiliki pengembangan yang konsisten selama 15 tahun terakhir, sementara Undang-Undang Pendidikan berkonsentrasi pada reformasi struktural daripada reformasi mengajar.

Kebijakan pendidikan dan menteri yang bertanggung jawab atas pendidikan telah sering berganti, sementara Chaturon sendiri adalah menteri pendidikan keempat dalam pemerintahan Yingluck Shinawatra.

Dia juga menyatakan kebijakan mendesak adalah untuk mengembangkan 'melek huruf' di kalangan 1,6 juta siswa di Pathom (kelas) tiga dan enam, dan menambahkan bahwa kualitas guru juga perlu perbaikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement