Jumat 06 Sep 2013 20:33 WIB

Cina Dukung Upaya PBB untuk Suriah

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hong Lei
Foto: wantchinatimes.com
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hong Lei

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina mendukung upaya PBB mengenai penyelesaian masalah Suriah, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri di Beijing Hong Lei pada Jumat (6/9).

Dalam taklimat harian, Hong mengatakan, "Kami harap semua pihak terkait akan terus berhubungan dan meningkatkan perundingan guna mengupayakan penyelesaian yang layak dan damai mengenai Suriah."

Pernyataannya dikeluarkan sebagai tanggapan atas tindakan AS untuk melancarkan agresi militer tanpa persetujuan PBB dan tuduhan AS bahwa Rusia telah "menyandera" Dewan Keamanan dalam masalah Suriah.

Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power mengatakan ia tak dapat melihat cara lain untuk meminta persetujuan PBB bagi tindakan sebab sikap Rusia --yang menghalangi resolusi.

"Masyarakat internasional mesti memelihara tujuan dan prinsip Piagam PBB serta peraturan dasar hubungan internasional, yaitu memelihara perdamaian dan kestabilan di Suriah serta Timur Tengah," kata Hong, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Jumat (6/9) malam.

"Kami mendukung upaya penengahan (Lakhdar) Brahimi dan berharap masyarakat internasional dapat bekerjasama untuk mendorong agar konferensi internasional mengenai Suriah dapat diselenggarakan pada tanggal secepatnya," kata Hong.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Utusan PBB-Liga Arab Lakhdar Brahimi kembali menyampaikan kepada para pemimpin yang menghadiri Pertemuan Puncak G20 di St. Petersburg perlunya untuk mendorong lebih kuat lagi bagi penyelesaian politik guna mengakhiri pertumpahan darah di Suriah.

Menurut laporan media, Brahimi berusaha mendorong konferensi internasional mengenai Suriah selama kunjungannya ke Rusia.

Dengan kemungkinan penggunaan senjata kimia di Suriah, satu tim penyelidik PBB telah kembali dari negeri tersebut dan sekarang berada dalam proses pengkajian sampel untuk memastikan apakah senjata kimia digunakan pada 21 Agustus di Ghouta, Ibu Kota Suriah --Damaskus, tempat ratusan orang dilaporkan tewas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement