REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sabtu (7/9) ini, lebih dari 14 juta rakyat Australia akan memberikan suara dalam pemilihan umum. Koalisi pemimpin oposisi Liberal-Nasional Tony Abbott ingin mengakhiri enam tahun pemerintahan Partai Buruh, Kevin Rudd.
Dalam jajak pendapat, Kevin Rudd yang kembali menjadi perdana menteri tiga bulan lalu, berada di belakang lawannya. Pemimpin Australia menghadapi tantangan untuk mengatasi defisit anggaran Australia, serta menghentikan pencari suaka yang tiba dengan perahu.
Semua warga negara berusia lebih dari 18 tahun berhak memberikan suara. Sesaat sebelum tempat pemungutan suara dibuka, komisi pemilihan Australia mengatakan 3,2 juta orang sudah memberikan suaranya dalam pemilihan awal.
Dalam laporan BBC, Sabtu, Rudd meminta pemilu setelah menyingkirkan Julia Gillard dalam pemilihan pemimpin partai Juni lalu. Gillard sendiri digulingkan Rudd sebagai perdana menteri pada 2010.
Partai Buruh awalnya mendapat angka polling yang signifikan. Namun, dalam beberapa pekan terakhir Abbott mendapat tambahan angka. Abbot mendapat dukungan dari koran milik Rupert Murdoch dan terus memimpin dalam polling.