Sabtu 07 Sep 2013 10:31 WIB

10 Negara Berada di Belakang Obama

Presiden Prancis, Francois Hollande (kiri) dan Presiden AS, Barack Obama.
Foto: AP PHOTO
Presiden Prancis, Francois Hollande (kiri) dan Presiden AS, Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, ST. PETERSBURG---Hari Jumat siang G20 terpecah dalam hal mendukung Amerika menghukum pemerintah Suriah karena menggunakan gas beracun terhadap warga sipil dua minggu lalu di Damaskus.

Sementara pertemuan G20 berakhir di St. Petersburg, Gedung Putih merilis pernyataan yang didukung oleh Presiden  Obama dan 10 pemimpin dunia lainnya. Pernyataan itu mengatakan “kami mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh Amerika dan negara-negara lain untuk menegakkan larangan penggunaan senjata kimia”.

Presiden Obama mengatakan langkah berikutnya adalah meminta izin langsung kepada masyarakat Amerika lewat pidato di televisi dari Gedung Putih hari Selasa. Presiden Amerika menginginkan persetujuan Kongres Amerika untuk melancarkan serangan udara terhadap militer Suriah seperti dilansir VOA.

Di Rusia, Presiden Obama mengatakan dunia tidak bisa diam saja sementara senjata pemusnah masal digunakan terhadap warga sipil.  “Tidak ditanggapinya pelanggaran aturan internasional ini akan mengirim pesan kepada negara-negara jahat, rezim yang otoriter dan organisasi teroris bahwa mereka bisa menggunakan senjata pemusnah massal, tanpa menanggung akibatnya, bukan itu dunia yang kita inginkan,” kata Obama.

 Pernyataan yang mendukung aksi Amerika disetujui oleh para pemimpin Australia, Inggris, Kanada, Perancis, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Spanyol dan Turki. Selama 24 jam di St. Petersburg presiden Obama menekankan bahwa aksi militer akan dibatasi  untuk menghukum pemerintah Suriah Presiden Bashar al-Assad karena melakukan serangan gas racun terhadap warga sipil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement