REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Pemerintah Cina mengatakan lebih dari 400 juta orang di negara itu tidak bisa berbicara bahasa Mandarin dan banyak yang tidak fasih.
Seperti dikutip BBC, pernyataan Kementerian Pendidikan Cina itu datang saat pemerintah baru saja meluncurkan kampanye mendorong penguasaan linguistik di seluruh pelosok negara.
Mandarin adalah salah satu bahasa dengan jumlah penutur terbesar di dunia. Tetapi di Cina terdapat ribuan dialek dan bahasa minoritas yang lebih banyak digunakan oleh warga, terutama di pelosok.
Di provinsi selatan, Guangdong, dialek Kanton menjadi alat komunikasi utama. Selama puluhan tahun, partai Komunis yang berkuasa berusaha mempromosikan Mandarin sebagai upaya untuk menyatukan rakyat di negara terpadat di dunia itu.
Namun usaha pemerintah terkendala luasnya negara dan kurangnya investasi dalam bidang pendidikan.
Selain itu, meski memiliki satu bahasa yang digunakan oleh satu miliar orang akan sangat bermanfaat, kebijakan pemerintah tersebut sejak lama mendapat perlawanan terutama dari minoritas etnis Cina. Pada 2010, mereka melakukan unjuk rasa di Tibet memprotes penggunaan bahasa Mandarin di sekolah-sekolah.