Sabtu 07 Sep 2013 12:17 WIB

Alasan Rotasi, Rusia Kirim Kapal Lagi ke Suriah

Kapal Rusia, Priazovye SS 201
Foto: ADVANCE.HR
Kapal Rusia, Priazovye SS 201

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Rusia mengirim kapal pendarat besar Nikolai Filchenkov menuju pantai Suriah, kata kantor berita Interfax mengutip satu sumber angkatan laut pada Jumat (7/9).

"Kapal tersebut akan berlabuh di Novorossiysk untuk mengambil kargo khusus di kapal dan menuju ke daerah yang ditunjuk dinas militer di Mediterania timur," kata Interfax mengutip sumber angkatan laut yang tak disebut namanya. Sumber tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kargo.

Rusia, sekutu internasional utama Damaskus dalam perang saudara Suriah, merotasi kapal-kapal angkatan lautnya di Mediterania dan mengatakan kehadirannya untuk menjamin keamanan. Beberapa hari lalu Rusia mengirimkan satu kapal mata-mata ke perairan timur Mediterania di tengah rencana Amerika Serikat menyerang Suriah.

Kapal mata-mata bernama Priazovye itu meninggalkan pangkalan angkatan laut Rusia di pelabuhan Sevastopol, Laut Hitam Ukraina, pada Minggu malam dalam sebuah misi "untuk mengumpulkan informasi di wilayah konflik," tulis Interfax dalam satu laporan yang mengutip sumber tanpa nama.

 

Namun, Kementerian Luar Negeri Rusia menolak berkomentar mengenai laporan tersebut. Rusia mengatakan, Amerika Serikat tidak dapat membuktikan tuduhan penggunaan gas sarin.

Negara tersebut menduga bahwa serangan senjata kimia dilakukan oleh kelompok pemberontak Suriah untuk memicu negara-negara Barat mengintervesi perang saudara yang telah berlangsung selama dua tahun.

Rusia adalah penyedia persenjataan terbesar Bashar, negara tersebut juga mempunyai fasilitas pemeliharaan peralatan angkatan laut di pelabuan Tartous, Suriah. Moskow tidak menyetujui intervensi militer di Suriah dan melindungi Damaskus dari tekanan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Interfax menulis, Priazovye akan beroperasi secara terpisah dari unit yang ditempatkan permanen di laut Mediterania. Unit tersebut ditempatkan oleh Presiden Vladimir Putin sebagai perlindungan terhadap kepentingan keamanan nasional.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement