REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry akan bertemu dengan para mitranya dari Uni Eropa (EU) pada Sabtu guna mencari dukungan bagi serangan militer terhadap Suriah setelah konferensi tingkat tinggi Kelompok 20 (G20) gagal menyelesaikan perbedaan pandangan atas isu itu.
Kerry akan menekan kasus itu untuk mengambil tindakan menghukum Suriah setelah AS menyatakan rezim Presiden Bashar al-Assad melakukan serangan senjata kimia dekat Damaskus.
Pada Jumat Presiden AS Barack Obama dan pemimpin Rusia Vladimir Putin gagal menjembatani perbedaan mereka di KTT kekuatan global di Saint Petersburg.
Hanya setengah dari negara-negara yang tergabung dalam G20 menandatangai pernyataan yang menyerukan tanggapan "kuat" atas dugaan serangan kimia yang dilancarkan bulan lalu.
Kerry akan mengadakan pembicaraan dengan 28 menlu EU di Lithuania, yang kini menjadi ketua bergilir blok itu. EU sendiri terpecah tajam.
Hanya Prancis telah mengatakan siap berperan serta dalam aksi militer sementara Inggris -- yang parlemennya menentang keterlibatan Inggris -- dan Denmark telah menyatakan dukungan.
Prancis adalah salah satu dari empat negara Eropa -- dengan Inggris, Italia dan Spanyol -- menandatangani pernyataan dalam pertemuan G20 pada Jumat yang menyerukan "tanggapan kuat internasional" terhadap serangan kimia itu, yang diduga kuat dilakukan rezim Bashar.
Pernyataan itu, yang diteken 11 dari 20 kekuatan global itu -- tetapi tidak oleh Jerman -- menyebutkan respons akan "mengirim pesan jelas bahwa kekejaman seperti ini jangan pernah berulang".