Ahad 08 Sep 2013 16:36 WIB

Muslim Sri Lanka Dituduh Promosikan Ajaran Kekerasan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Nidia Zuraya
Muslim Sri Lanka
Foto: onislam
Muslim Sri Lanka

REPUBLIKA.CO.ID, COLOMBO--Menteri Pertahanan Sri Langka, Gotabhaya Rajapakse menuduh umat Islam turut andil dalam ketegangan yang terjadi di negara itu. Komentar itu disampaikannya dalam seminar yang diselenggarakan militer belum lama ini.

"Konsekuensi dari meningkatnya kepicikan diantara kelompok etnis minoritas adalah munculnya kelompok garis keras. Fakta yang perlu diketahui, fundamentalisme Islam telah menyebar di seluruh dunia dan di negara ini," kata Rajapakse seperti dikutip onislam.net, Ahad (8/9).

Menurut Rajapakse, kelompok-kelompok tersebut telah mencoba untuk mempromosikan ekstrimisme Muslim. Ini yang menyebabkan keprihatinan pemerintah.

Mendengar pernyataan itu, pemimpin komunitas Muslim Sri Langka kecewa. Mereka menyayangkan komentar Rajapakse yang menyudutkan Muslim sebagai kelompok antagonis. "Kami sangat terganggu dengan komentarnya dimana Muslim turut andil dalam perkembangan kelompok ektremis," kata Rauf Hakeem, Menteri Kehakiman Sri Langka.

Hakeem yang merupakan pemimpin Kongres Muslim Sri Langka (SLMC) meminta Rajapakse tidak memanaskan situasi dengan komentarnya itu. Sebaliknya, seorang menteri harusnya menangani masalah ini dengan menggandeng umat Islam. "Komentar ini sama saja mengajak permusuhan dengan negara-negara Islam," kata dia.

Belakangan ketegangan antar etnis di Sri Langka berlanjut menjadi konflik antar agama. Mayoritas etnis di Sri Langka merupakan Sinhala yang beragama Buddha. Sementara Muslim Sri Langka merupakan minoritas yang berasal dari etnis Moor. Belum lama ini, terjadi insiden dimana 200 orang etnis Sinhala mendatangi Islamic Center di Colombo, lalu melemparkan potongan daging babi, dan aksi vandalisme lainnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement