Ahad 08 Sep 2013 20:45 WIB

Gerilyawan Suriah Usir Tentara Assad dari Kota Maalula

Pasukan Pembebasan Suriah (FSA)
Foto: AP
Pasukan Pembebasan Suriah (FSA)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Gerilyawan Suriah menguasai kota Kristen Maalula, utara Damaskus, kata satu kelompok pemantau dan seorang penduduk, Ahad.

Maalula dihuni sekitar 8.000 orang dan daerah penting bagi gerilyawan, yang berusaha memperketat kepungan mereka di sekitar Ibu Kota Suriah, Damaskus, dan menambah satu pos utara bagi pangkalan-pangkalan yang ada di selatan dan barat kota itu.

Direbutnya kota yang terletak 55Km utara ibu kota itu juga membantu gerilyawan untuk mengancam jalan raya terdekat antara Damaskus dan Homs, satu rute pasokan yang digunakan pemerintah.

Pertempuran di kota itu menewaskan setidaknya 17 petempur oposisi dan mencederai lebih dari 100 orang lagi pada Sabtu malam, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. Organisasi tersebut menambahkan puluhan personel pasukan pemerintah dan milisi pro-pemerintah juga tewas atau cedera dalam pertempuran itu.

"Pada Sabtu malam, pasukan pemerintah Suriah memasuki desa itu, tetapi pasukan gerilyawan mengirim para petempur bantuan dan dapat menguasai seluruh kota itu," kata Direktur Observatorium itu Rami Abdel Rahman kepada AFP.

Ia mengatakan anggota Front An-Nusra, yang berjanji setia kepada pemimpin Al Qaida Ayman az-Zawahiri, termasuk di antara pasukan yang ikut merebut kota itu.

Seorang warga Maalula, yang dihubungi melalui telepon, mengonfirmasikan pasukan pemerintah telah mundur dari daerah itu dan pasukan gerilyawan kini menguasainya.

Ketika berbicara tanpa bersedia namanya disebutkan, penduduk itu mengatakan situasi di lapangan tenang.

"Gerilyawan berada di Maalula, di seluruh Maalula. Pasukan pemerintah meninggalkan Maalula," kata penduduk itu.

Abdel Rahman mengatakan, "Pertempuran seru berkobar antara pasukan pemerintah dan para petempur oposisi pada Sabtu malam, dan tentara mundur ke pinggiran kota itu."

Pasukan masih berada di sekitar kota itu, sehingga meninmbulkan kemungkinan pertempuran akan meletus kembali.

Maalula dianggap sebagai simbol kehadiran Kristen di Suriah.

Bentrokan senjata itu pertama meletus pada Rabu, ketika para petempur Front An-Nusra dan kelompok gerilyawan Islam lainnya menyerang satu pos pemeriksa milik pemerintah di satu jalan masuk ke kota itu.

Gerak maju itu menimbulkan kekhawatiran akan terjadi serangan-serangan terhadap gereja-gereja atau umat Kristen di kota itu tetapi pada Jumat, kelompok oposisi Koalisi Nasional Suriah mengatakan gerilyawan telah mundur dari daerah itu.

Pada Sabtu, Observatorium itu mengatakan pasukan gerilyawan terlibat baku tembak dengan milisi pro-pemerintah di barat kota itu dan juga dengan pasukan Suriah di pinggiran kota Maalula.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement