REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Terpilihnya Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade 2020 berdampak pada hilangnya peluang Jerman sebagai tuan rumah Kejuaraan Sepak Bola Eropa (Euro) 2020.
Itu semua terjadi gara-gara sesumbar pejabat sepak bola Jerman. Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Jerman (DBF) berjanji bahwa Jerman akan mengundurkan diri sebagai saingan Istanbul menjadi tuan rumah Euro 2020 jika ibukota Turki itu gagal bersaing sebagai tuan rumah Olimpiade 2020.
Tokyo memenangi hak sebagai tuan rumah Olimpiade 2020 dalam proses pemilihan yang diselenggarakan Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Buenos Aires, Argentina, mengalahkan Istanbul dan Madrid.
Pihak DFB sebenarnya telah memutuskan Allianz Arena, markas juara Eropa Bayern Munich sebagai salah satu kandidat tuan rumah Euro 2020.
Pada September 2014 mendatang, UEFA sebagai organisasi sepak bola tertinggi di Eropa akan mengumumkan 13 kota tuan rumah Euro 2020.
Untuk pertama kalinya, penyelenggaraan Euro 2020 akan disebar di berbagai kota utama di benua itu, tidak lagi digelar oleh satu negara atau tuan rumah kembar seperti sebelumnya.
DFB juga sudah bersiap untuk menjadi tuan rumah semifinal dan final Euro 2020, atau tiga pertandingan penyisihan grup, serta satu pertandingan perempat-final.
Namun rencana tersebut berubah menjadi hanya mencalonkan diri sebagai tuan rumah pertandingan final.
"Kami memang sudah berjanji dan Presiden UEFA Michael Platini beserta kami mengatakan bahwa kami tidak akan langsung bersaing dengan Turki," kata Wolfgang Niersbach, Presiden DFB.