Senin 09 Sep 2013 00:45 WIB

Kembangkan Wisata Syariah, Malaysia Incar Wisatawan Timur Tengah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Damanhuri Zuhri
Bendera Malaysia
Foto: 360celsius.com
Bendera Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia mengincar wisatawan dari Timur Tengah dalam mengembangkan pariwisata syariahnya.

Gejolak politik yang terjadi di Timur Tengah tidak membuat Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia menyerah untuk mendatangkan 28 juta pengunjung hingga akhir tahun ini.

Direktur Jenderal Pariwisata Malaysia, Datuk Mirza Mohammad Taiyab optimistis target tersebut dapat dicapai. Hal ini berdasarkan keseluruhan pertumbuhan dan kecenderungan saat ini, terutama dengan aksesibilitas penerbangan lebih mudah.

"Saya percaya target akan tercapai karena kami sudah memiliki sekitar 26,7 juta pengunjung tahun ini termasuk dari negara-negara Timur Tengah. Hanya perlu tambahan 10 persen untuk memenuhi target itu," ujarnya seperti dikutip The Star Online usai peluncuran Pasar Pariwisata Islam Dunia (WITM) Konferensi Internasional tentang Pariwisata Muslim, Haji dan Umrah, beberapa waktu lalu.

Mirza mengatakan ketidakpastian politik di kawasan Timur Tengah dapat memengaruhi industri pariwisata di negara-negara lain tetapi Malaysia sedang mempelajari cara menarik mereka untuk datang ke Malaysia.

"Misalnya Mesir yang merupakan pusat pariwisata besar. Kami akan menemukan cara untuk mengarahkan wisatawan datang ke negara ini," kata dia.

Pengunjung dari negara-negara Timur Tengah adalah yang terbesar mengeluarkan uangnya dibandingkan pengunjung dari negara lain.

Untuk itu, Malaysia mengkategorikan pengunjung Timur Tengah sebaagai wisatawan prioritas utama. "Namun jumlah mereka masih kecil dibandingkan total angka bepergian keluar dari daerah," ucap Mirza.

Menurutnya, dalam hal volume, Malaysia masih akan melihat pasar Asia Tengara, sedangkan untuk wisatawan jarak jauh, Malaysia memfokuskan para wisatawan Timur Tengah.

Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia juga mengidentifikasi pasar baru negara berkembang untuk wisatawan yang datang dari Timur Tengah dan segmen Asia Tenggara, termasuk Johor Baru, Penang dan Langkawi. "Kami memposisikan diri sebagai tujuan wisata yang berorientasi keluarga," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement