Senin 09 Sep 2013 09:34 WIB

AS Akan Laporan ke Israel Sesaat Sebelum Serang Suriah

Rep: Nur Aini/ Red: Didi Purwadi
Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).
Foto: AP/Shaam News Network
Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Otoritas Israel mengatakan Amerika Serikat akan memberitahu Israel beberapa jam sebelum menyerang Suriah. Israel berencana menempatkan sistem anti-rudal dan pasukannya jika Presiden Barack Obama memberi lampu hijau menyerang Suriah.

Presiden AS, Barack Obama, saat ini tengah mennghadapi penolakan dalam negeri untuk mengintervensi Suriah. Obama meminta Kongres menyetujui serangan terhadap pemerintah Presiden Suriah Bashar Al Assad dalam menanggapi serangan senjata kimia pada 21 Agustus yang diklaim menewaskan lebih dari 1.400 warga Suriah.

Sementara itu, ratusan aktivis pro-Israel berencana melobi Kongres untuk aksi militer ke Suriah. Dalam laporan Al Arabiya edisi Ahad (8/9), pada pertemuan mingguan kabinet Israel, perdana menteri Benjamin Netanyahu tidak membuat referensi langsung terkait Suriah.

Namun, para pejabat Israel secara pribadi menyuarakan keprihatinan jika AS gagal menyerang Suriah maka Iran akan lebih berani mengembangkan senjata nuklirnya.

Iran merupakan sekutu Suriah yang dikhawatirkan mengembangkan senjata nuklir. Pemerintah Iran mengklaim program nuklirnya untuk tujuan damai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement