Senin 09 Sep 2013 23:50 WIB

Laporan: Senjata Kimia Digunakan Tanpa Izin Bashar

Bashar Assad (file photo)
Foto: AP/Vahid Salemi
Bashar Assad (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Serangan senjata kimia yang dilakukan pasukan Suriah bulan lalu di Damaskus kemungkinan besar dilakukan tanpa izin Presiden Bashar al-Assad, demikian menurut laporan Surat kabar "Bild am Sonntag" mengutip sumber intelijen Jerman.

Pasukan Presiden Bashar memintanya selama empat bulan untuk menggunakan senjata kimia terhadap oposisi, tapi mereka tidak menerima persetujuan dari pemimpin Suriah itu. Oleh karena itu, serangan 21 Agustus mungkin belum disetujui Bashar, kata laporan itu.

Surat kabar Jerman itu juga mengatakan mengutip sumber intelijen yang sama, bahwa Presiden Bashar akan tetap berkuasa untuk waktu yang lama, bahkan jika Amerika Serikat melakukan serangan militer terhadap Suriah.

Presiden AS Barack Obama baru-baru ini meminta Kongres AS untuk mendukung intervensi militer terbatas di Suriah karena tuduhan penggunaan senjata kimia oleh rezim, yang AS klaim menewaskan lebih dari seribu warga sipil dalam satu serangan pada 21 Agustus.

Kerusuhan di Suriah dimulai pada Maret 2011 dan kemudian meningkat menjadi perang saudara. Lebih dari 100.000 orang telah tewas dalam konflik itu sejauh ini, menurut perkiraan PBB, demikian OANA.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement