REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon hari Senin mendesak pembentukan zona-zona pengawasan PBB di Suriah dimana senjata kimia negara itu bisa dihancurkan.
Ban mengatakan kepada wartawan, ia akan mengusulkan pembentukan zona itu ke Dewan Keamanan PBB jika pemeriksa senjata mengkonfirmasi penggunaan senjata terlarang itu.
Usulan tersebut juga dimaksudkan untuk mengatasi "kelumpuhan memalukan" dari dewan beranggotakan 15 negara itu menyangkut konflik Suriah.
"Saya mempertimbangkan mendesak Dewan Keamanan PBB menuntut penyerahan segera senjata kimia Suriah dan cadangan bahan pembuat senjata kimia ke tempat-tempat dimana barang-barang itu bisa disimpan dengan aman dan dihancurkan," kata Ban.
Pernyataannya itu disampaikan setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mendesak Suriah menempatkan persenjataan kimianya dalam pengawasan internasional untuk menghalau ancaman serangan militer Barat.
Ban menyambut baik gagasan Rusia itu dan mengatakan, Suriah seharusnya "setuju dengan usulan ini" dan akan ada "tindakan sangat cepat" dari masyarakat internasional untuk memastikan bahwa cadangan senjata itu dihancurkan.
Namun, sekretaris jendral PBB itu memperingatkan, "pertama-tama dan yang paling penting Suriah harus menyetujui secara positif hal ini".