REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Saham-saham Eropa melemah pada Senin meskipun terjadi kenaikan di seluruh Asia, karena sentimen terpukul oleh kekhawatiran baru atas Suriah dan kemungkinan penarikan stimulus Federal Reserve AS, kata para dealer.
Indeks acuan FTSE 100 di London berakhir turun 0,25 persen menjadi 6.530,74 poin. Indeks DAX 30 di Frankfurt hampir tidak berubah pada 8.276,32 poin dan indeks CAC 40 di Paris turun 0,22 persen menjadi 4.040,33 poin.
Mata uang tunggal Eropa naik menjadi 1,3211 dolar dari 1,3180 dolar pada Jumat sore. Dolar naik menjadi 99,37 yen dari 99,07 yen. Di London Bullion Market, harga emas menguat menjadi 1.390,00 dolar AS per ounce dari 1.387 dolar AS.
"Harapan awal positif untuk pasar Eropa setelah data ekonomi kuat dari China dan Jepang baru-baru ini, kalah oleh isu Suriah, karena pasar mencerna komentar akhir pekan dari Presiden Assad bahwa Suriah dan sekutunya akan menyerang balik jika diserang," kata
Michael Hewson, analis pasar senior di CMC Markets Inggris. "Sementara kekhawatiran ini akan membatasi setiap prospek kenaikan kuat dan mempertahankan pasar Eropa berjalan di belakang untuk sebagian besar hari, kemungkinan sebuah serangan AS masih terlihat lemah pada tahap ini," katanya.
Pasar juga terhambat oleh berlanjutnya kekhawatiran bahwa Federal Reserve AS bisa segera memutuskan menarik atau mengurangi kebijakan stimulus besarnya yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif.
Angka pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan pada Jumat lalu, menyuarakan keprihatinan tentang ekonomi nomor satu dunia itu, tetapi juga memicu harapan bahwa Fed akan menunda mengurangi program stimulusnya untuk sementara waktu.
Sementara itu, sentimen tetap bingung oleh kekhawatiran intervensi di Suriah.