REPUBLIKA.CO.ID, LONDON---Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan, jika Presiden Suriah Bashar al-Assad ingin menghindari serangan terkait penggunaan senjata kimia, ia harus menyerahkan semua senjata kimianya sebelum akhir pekan.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov hari Senin mengumumkan bahwa Moskow akan mendorong sekutunya, Suriah, untuk menyerahkan senjata kimianya ke bawah pengawasan internasional, lalu melucutinya segera untuk menghindari serangan Amerika.
John Kerry secara menggebu-gebu menyampaikan pandangannya mengenai tindakan militer terhadap pemerintah Suriah yang mengatakan ada bukti kuat Suriah bertanggung jawab atas serangan senjata kimia bulan lalu. Kerry mengatakan tidak dilakukannya tindakan terhadap Suriah bisa mengirim “pesan yang keliru” kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad dan musuh-musuh Amerika di Timur Tengah.
Menlu Kerry mengatakan Amerika punya bukti “kuat” bahwa pemerintah Suriah memerintahkan serangan dengan senjata kimia itu. "Kami punya bukti pejabat tinggi rezim didapati memberi instruksi serangan ini, dan terlibat di dalamnya serta terlibat dalam persiapan serangan yang dilaporkan langsung pada Presiden Assad," ujar Kerry seperti dilansir situs VOA.
John Kerry menolak sangkalan dan ancaman pembalasan dari Presiden Assad yang disampaikan dalam wawancara dengan jaringan televisi CBS News, dengan mengatakan Assad tidak mempunyai kredibilitas. Menteri Luar Negeri Kerry memperingatkan dampak serius di Suriah dan di luar Suriah jika masyarakat internasional tidak menanggapi serangan senjata kimia itu. Kerry mengatakan Suriah bisa menghindari serangan dengan menyerahkan semua senjata kimianya kepada masyarakat Internasional dan mengijinkan pemeriksaan, tapi ia tidak memperkirakan hal itu akan terjadi.