REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Dituding alami kelainan orientasi seksual, pemimpin oposisi Venezuela, Henrique Capriles, pun murka. Pria lajang ini membantah tudingan para pendukung partai berkuasa tersebut dan mengatakan bahwa suatu saat dia ingin memiliki anak.
Para pendukung mendiang Presiden Hugo Chavez itu telah lama menggunakan tuduhan homoseksual terhadap Gubernur Negara Bagian Miranda itu sebagai bentuk serangan politik. "Saya tidak tersinggung dan jika saya gay, saya akan mengatakan, 'apa masalahnya?'" kata Capriles kepada jaringan CNN berbahasa Spanyol yang dilansir AFP, Selasa (10/9).
Capriles digambarkan melalui komentar menyakitkan oleh anggota parlemen Pedro Carreno, yang berteriak "homoseksual" saat ia menampilkan foto-foto di Majelis Nasional yang menunjukkan staf Capriles mengenakan pakaian wanita dalam suatu acara seperti pesta.
"Komentar saya tentang serangan ini adalah saya bukan homophobik dan saya pembela rakyat Venezuela serta keragaman seksual, hak-hak mereka yang mungkin gay atau lesbian," kata Capriles (41 tahun).
Capriles, yang kalah dalam pemilihan presiden 14 April lalu dari Nicolas Maduro dengan margin hanya 1,49 persen, mengatakan ia ingin memiliki keluarga dan anak, meskipun ia harus mengesampingkan kehidupan pribadinya demi karir politiknya.
"Kapan saya harus menikah atau memiliki keluarga yang normal? Perempuan seperti apa yang akan menerima jika saya bekerja tujuh hari sepekan?" kata Capriles. "Saya merasa bahwa hidup saya untuk melayani publik dan mengesampingkan kehidupan pribadi saya."