Selasa 10 Sep 2013 14:31 WIB

Dua Negara Korea Bahas Soal Zona Kaesong

Kaesong, kompleks industri di Korea Utara
Foto: AP
Kaesong, kompleks industri di Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara dan Korea Selatan, Selasa (10/9), mengadakan putaran kedua pembicaraan mengenai pembukaan kembali zona industri gabungan Kaesong. Pembahasan ini berlangsung lima bulan setelah ditutup selama mencuatnya ketegangan militer.

Komite bersama Kaesong yang baru dibentuk pertama kali bertemu pekan lalu, tetapi tidak mampu mencapai kesepakatan mengenai waktu bagi pelanjutan operasi di kompleks itu. Satu batu sandungan adalah permintaan Korea Selatan kepada Korea Utara agar memberikan kompensasi kepada perusahaan-perusahaan yang merugi oleh penutupan kawasan industri itu.

Pembicaraan putaran kedua Selasa dimulai pada pukul 10.00 waktu setempat di Kaesong, yang terletak 10 kilometer (enam mil) di perbatasan Korea Utara. "Kami akan mengambil tempat di mana kami tinggalkan terakhir kali, dan fokus untuk memastikan bahwa para pengusaha kita dapat terlibat dalam kegiatan mereka bebas dan situasi yang nyaman," kata kepala delegasi Korsel, Kim Ki-Woong di Seoul, seperti dilaporkan AFP, sebelum berangkat ke pertemuan.

Didirikan pada tahun 2004 sebagai simbol kerja sama antar-Korea ang langka, Kaesong telah melalui sejumlah krisis di semenanjung Korea tanpa cedera. Tetapi pada April, ketika ketegangan meningkat menyusul uji coba ketiga nuklir Korea Utara, Pyongyang secara efektif menutup operasi Kaesong dengan cara menarik 53.000 pekerja Korea Utara yang dipekerjakan di 123 pabrik Korea Selatan.

Kedua Korea bulan lalu sepakat untuk bekerja sama melanjutkan operasi di zona industri bersama tersebut, yang merupakan sumber penting mata uang bagi rezim yang terjerat kekurangan uang tunai di Pyongyang. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Korea Utara menerima tuntutan Selatan bahwa Kaesong dibuka untuk investor asing, satu langkah yang dilihat oleh Seoul sebagai jaminan terhadap Utara dari menutup kompleks itu lagi di masa depan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement