Rabu 11 Sep 2013 07:55 WIB

Gelombang Pertama Pengungsi Suriah Akan Direlokasi ke Jerman

Ban Ki-Moon dan Martin Nesirky (kanan)
Foto: AP
Ban Ki-Moon dan Martin Nesirky (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dengan bantuan PBB, sekelompok pengungsi suriah sekitar 100-an orang dijadwalkan meninggalkan Lebanon, Rabu (11/9), untuk relokasi sementara di Jerman, kata seorang juru bicara PBB, Selasa (10/9).

"Pada Rabu, 107 pengungsi Suriah yang sangat rentan dijadwalkan meninggalkan Lebanon di bawah Program Penerimaan Kemanusiaan, yang diumumkan oleh Jerman pada Maret tahun ini," kata Martin Nesirky, Juru Bicara bagi Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, dalam pernyataan hariannya di Markas PBB, New York, seperti dilansir Xinhua.

Kedatangan baru tersebut akan menjadi pengungsi pertama Suriah yang memasuki Jerman berdasarkan program itu, kata Nesirky. Ia menambahkan, kelompok tersebut bergerak menuju Hannover, Ibu Kota Negara Bagian Federal Lower Saxony di bagian utara negeri itu. Kelompok pengungsi itulah yang pertama dibantu oleh UNHCR.

Program Bantuan Kemanusiaan Jerman menyediakan sampai 5.000 tempat buat pengungsi Suriah, dan itu adalah program relokasi terbesar yang saat ini ada bagi krisis Suriah, katanya. "Tim UNHCR di wilayah Suriah sedang mempersiapkan rujukan tambahan bagi program ini", tambah Nesirky.

Menurut perkiraan PBB, hingga akhir Agustus, orang Suriah yang terdaftar sebagai pengungsi atau sedang menunggu pendaftaran berjumlah 200 ribu di Irak, 520 ribu di Yordania, sebanyak 720 ribu di Lebanon, dan 464 ribu di Turki. Keempat negara itu menampung sebagian besar dari dua juta pengungsi yang telah menyelamatkan diri dari Suriah sejak Maret 2011.

Dalam kecenderungan saat ini, rata-rata hampir 5.000 orang Suriah menyelamatkan diri ke tiga negara tersebut setiap hari. Separuh dari jumlah itu adalah anak kecil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement