REPUBLIKA.CO.ID, ALJIERS -- Operasi pengawasan gabungan di perbatasan antar-negara Afrika dikerahkan guna menanggulangi penyelundupan narkotika. Operasi ini segera dilancarkan, kata Presiden Interpol Mireille Ballestrazzi, Selasa (10/9).
Pada pembukaan Konferensi Ke-20 Interpol Wilayah Afrika di Oran, 415 kilometer dari Ibu Kota Aljazair, Aljiers, Ballestrazzi mengatakan, penyelundupan narkotika menimbulkan kekacauan di Afrika dan Asia. Dengan tema utama terorisme, penyelundupan narkotika dan perompakan, pemimpin Interpol itu mengatakan aksi gabungan tersebut akan berhasil, dengan sasaran penyitaan narkoba, senjata, dan gading selundupan dalam jumlah yang banyak.
Dalam laporan Xinhua yang dikutip Rabu (11/9), dia juga memuji peran utama Aljazair dalam organisasi polisi pidana internasional tersebut. Pejabat wanita itu menekankan pentingnya keikutsertaan semua kekuatan di negara Afrika, yang bertanggung jawab atas penerapan hukum, termasuk polisi, petugas bea-cukai, penjaga perbatasan.
Sementara itu, wakil Aljazair di komite pelaksana Interpol, Abdelkader Kara Bouhadba, sebagaimana dikutip oleh kantor berita APS, mengatakan sebanyak enam orang yang terlibat dalam kasus kejahatan telah diekstradisi ke Aljazair sejak 2011.
Konferesi Ke-22 Interpol Wilayah Afrika ditandai dengan kehadiran Kepala Polisi Aljazair Mayor Jenderal Abdelghani hamel, Sekretaris Jenderal Interpol Ronald Kenneth Nobel dan Wakil Presiden Interpol Urusan Afrika Mohamed Amadou, serta kepala polisi dari 10 negara Afrika dan wakil dari Dewan Menteri Dalam Negeri Liga Arab.