REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama meminta Kongres untuk menunda pemilihan terkait serangan ke Suriah. Obama akan memberi lebih banyak waktu untuk memberi kesempatan diplomasi.
Obama memperingatkan warga Amerika untuk alasan keamanan nasional sehingga harus menyerang Suriah. Dia menngatakan mereka tidak bisa mengabaikan anak kecil yang tidak bersalah tapi meninggal karena serangan gas.
Obama menyalahkan Presiden Bashar al-Assad yang memakai senjata kimia. "Foto dari pembantaian itu mengerikan. pria, wanita, anak-anak terbaring dalam barisan, terbunuh oleh gas beracun," ujar Obama dikutip Al-Arabiya.
Setelah diplomasi yang membingungkan dan pesan kontradiktif dari pemerintahannya, Obama mengatakan terlalu dini untuk menilai rencana Rusia akan berhasil.
Rusia berencana membuat Suriah memberikan kontrol senjata kimianya kepada internasional. "Terlalu dini untuk melihat tawaran ini akan berhasil, dan perjanjian harus diverifikasi apakah Assad akan menjaga komitmennya," ujar Obama.
Presiden akan meminta Menteri Luar Negeri, John Kerry untuk ke Jenewa bertemu wakil Rusia. Obama mengatakan ini bukan pilihan sederhana bagi Amerika untuk merespon serangan senjata kimia Suriah pada 21 Agustus yang menurut Washington menewaskan 1.400 orang.
"Fakta tidak dapat dibantah. Pertanyaannya sekarang apakah Amerika Serikat dan komunitas internasional bersiap untuk bertindak atas itu," ujarnya.