REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pariwisata se-Asia saat ini berkumpul dalam forum Asia Summit yang difasilitasi World Travel and Tourism Council (WTTC) di Seoul, Korea, 10-11 September 2013, untuk membahas fasilitasi perjalanan turis melalui kemudahan visa dan konektivitas udara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (11/9) , mengatakan kementriannya uga mengambil bagian pada pertemuan WTTC Asia Summit, yang mengambil tema "Staying Ahead of Tomorrow", di Seoul, Korea, 10-11 September 2013.
"Kami secara khusus diundang oleh WTTC untuk berpartisipasi pada pertemuan tertutup para Menteri Pariwisata Asia dengan para petinggi sektor swasta pariwisata," katanya.
Ia mengatakan, dalam diskusi tersebut, ada tiga hal utama yang dibahas. Pertama adalah fasilitas perjalanan wisatawan mancanegara (wisman) melalui kemudahan visa dan konektivitas udara. Topik kedua yakni pengembangan produk wisata dan promosi wisata yang mencakup lebih dari satu destinasi (joint-promotion of destinasions) seperti yang dilakukan di ASEAN.
"Dan diskusi ketiga adalah kebijakan untuk menjamin pariwisata berkelanjutan dalam arti lingkungan hidup, sosial dan ekonomi, termasuk agar manfaat pariwisata dirasakan oleh komunitas di lokasi wisata," paparnya.
WTTC adalah lembaga yang para anggotanya terdiri dari para petinggi dari sektor swasta yang bergerak di bidang industri perjalanan dan pariwisata terkemuka seperti industri penerbangan, hotel, biro perjalanan, dan sebagainya.
Namun dalam pertemuannya, WTTC selalu melibatkan pihak pemerintah agar terjadi komunikasi dan persamaan persepsi antara sektor publik dan swasta dalam mengembangkan pariwisata.
Pada pertemuan tersebut, Mari Pangestu juga diminta untuk memberikan perspektif di sesi terkait dengan Asia sebagai Kekuatan Utama Industri Pariwisata dan Perjalanan Global (Asia: Powering Global Travel and Tourism).? "Kita tahu bahwa kawasan Asia Pasifik, dan terutama Asia Tenggara, merupakan wilayah yang mengalami pertumbuhan tertinggi di masa lalu, saat ini dan di masa yang akan datang," katanya.