Kamis 12 Sep 2013 12:51 WIB

Sinai Bergolak, Militer Mesir Tambah Pasukan

Ledakan di saluran pipa Gas di Sinai, Mesir
Ledakan di saluran pipa Gas di Sinai, Mesir

REPUBLIKA.CO.ID,  KAIRO --  Sembilan orang tewas, Rabu (11/9), dalam dua serangan bom mobil terhadap personel keamanan di Kota Rafah d Sinai Utara, Mesir, saat militer mengerahkan tambahan tentara guna meredam kerusuhan di semenanjung tersebut.

Juru Bicara Angkatan Bersenjata Ahmed Aly mengatakan, "Anasir pembuat teror ... melancarkan serangan berbahaya terhadap kompleks militer dengan menggunakan dua mobil yang berisi banyak peledak."

Di dalam pernyataan yang disiarkan di laman Facebook Angkatan Bersenjata, Aly menyatakan tujuh orang yang cedera adalah warga sipil, termasuk tiga perempuan.

Sementara itu, satu sumber keamanan memberitahu Xinhua serangan bom tersebut dilancarkan oleh dua pembom bunuh diri. Bom pertama ditujukan kepada markas intelijen militer di Rafah, sedangkan yang kedua meledakkan dirinya beberapa kilometer dari kompleks intelijen tersebut.

Sejumlah bangunan di daerah itu rusak, tambah sumber tersebut.

Di antara kesembilan korban, tujuh adalah prajurit, dan dua mayat adalah tersangka yang melancarkan pemboman bunuh diri, kata sumber itu sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang.

Warna gelap kulit tersangka menunjukkan mereka mungkin berasal dari Afrika, tambah sumber tersebut. Ia menyatakan peledak itu rumit, yang berarti benda tersebut tak bisa dibuat oleh kelompok gerilyawan yang berpusat di Sinai.

Pada saat yang sama, Angkatan Bersenjata mengerahkan tambahan tentara di Sinai guna menghancurkan persembunyian gerilyawan fanatik yang melancarkan serangan setiap hari terhadap pos pemeriksaan militer dan kantor polisi sejak penggulingan presiden Mohamed Moursi pada 3 Juli.

Kelompok gerilyawan yang berpusat di Sinai, Ansar Beit al-Maqdis, mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement