Kamis 12 Sep 2013 13:35 WIB

Anggota DK PBB Bertemu Bahas Krisis Suriah

 Tentara Suriah berjalan di antara bangunan yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.
Foto: EPA/STR
Tentara Suriah berjalan di antara bangunan yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Para utusan dari Inggris, Cina, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat --anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa pemegang hak veto-- Rabu (11/9) bertemu membahas sekitar krisis senjata kimia Suriah.

"Semua orang menetapkan posisi mereka, namun tidak ada perundingan nyata," kata seorang diplomat PBB setelah pembicaraan tertutup selama 45 menit yang diadakan di misi PBB Rusia.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, telah mengatakan sebelumnya bahwa kegagalan untuk menghentikan kekejaman di Suriah yang dikoyak perang menodai reputasi badan dunia itu dan kekuasaan Dewan Keamanan.

Pada Selasa lalu, Prancis bersama Inggris dan Amerika Serikat telah mendesakkan satu resolusi Dewan yang akan menjatuhkan konsekuensi terhadap Damaskus jika gagal menyerahkan kontrol senjata kimia yang dilarang.

Namun Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan tidak dapat menerima jika ke-15 negara anggota Dewan meloloskan teks resolusi yang menyalahkan Presiden Bashar Al Assad untuk serangan 21 Agustus di pinggiran kota Damaskus.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement