Jumat 13 Sep 2013 09:00 WIB

55 Ribu Khatib Mesir Dilarang Berkhotbah

Masjid Rabaa Adawiya di Nasr City, Kairo, Mesir.
Foto: EPA/Ahmed Khaled
Masjid Rabaa Adawiya di Nasr City, Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Agama sementara Mesir, Mohamad Mokhtar Jomaa, mengemukakan keputusan terbaru bahwa pemerintah Mesir melarang 55.000 khatib yang tidak memiliki izin untuk berkhotbah di masjid-masjid di Mesir.

Jomaa mengatakan para khatib tidak memiliki izin dianggap sebagai fundamentalis yang mengancam keamanan Mesir.

"Keputusan ini dimaksudkan untuk melegalkan khatib yang berwenang untuk menyampaikan khutbahnya,” ujar Jomaa seperti dilansir Anodoulu Agency yang dikutip Mi’raj News Agency.

Sejarawan Mesir, Mohamed Al Jawwadi, mengatakan bahwa pelarangan puluhan ribu khatib ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Mesir.

"Keputusan ini melebihi apa yang dilakukan Attaturk, pendiri Turki sekuler yang mengakhiri kekhalifahan Islam, ketika ia memerangi Islam pada awal abad kedua puluh," katanya.

Pemerintahan kudeta Mesir menyebutkan khtaib Jumat memiliki kesempatan untuk mempengaruhi emosi para jama’ah. Khutbah mereka dianggap memicu demonstrasi anti-pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement