REPUBLIKA.CO.ID, KANO -- Orang-orang bersenjata dengan peledak dan granat roket menyerang sebuah kantor polisi di Nigeria timur laut. Serangan pada Kamis (12/9) itu menewaskan dua aparat dan mencederai satu orang.
"Orang-orang yang bersenjata berat menyerbu kantor polisi dan membakarnya dengan menggunakan IED (bom rakitan) dan RPG (granat roket) sebelum terlibat dalam tembak-menembak dengan orang-orang kami," kata juru bicara kepolisian negara bagian Adamawa, Mohammed Ibrahim, kepada AFP.
Ia menyatakan para penyerang yang naik mobil dan sepeda motor itu menyerbu desa Ga'anda. Mereka membakar kantor polisi dengan bom-bom rakitan dan granat.
"Aparat-aparat kami dikalahkan oleh penyerang yang unggul persenjataannya," katanya dengan menambahkan bahwa sebuah kendaraan patroli polisi juga dibakar dalam serangan yang berlangsung dua jam itu.
Tidak ada orang yang ditangkap setelah insiden tersebut. Penduduk Ga'anda mengatakan sekitar 20 orang bersenjata memasuki desa itu sekutar pukul 21.00 waktu setempat.
Kekerasan yang terkait dengan militan Boko Haram diperkirakan telah menewaskan lebih dari 3.600 orang sejak 2009.
Kelompok itu menyatakan berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di Nigeria utara yang penduduknya mayoritas muslim.