Jumat 13 Sep 2013 10:58 WIB

Status Darurat Mesir Diperpanjang

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Demonstran di Mesir
Foto: ROL
Demonstran di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden sementara Mesir, Adly Mansour, memperpanjang status darurat Negeri Ratu Cleopatra itu selama dua bulan karena alasan kondisi keamanan.

Status darurat yang memberi pasukan keamanan kekuasaan lebih untuk menangkapi orang, akan berakhir beberapa hari pascapengumuman resmi dari pemerintah, Kamis (12/9) waktu setempat.

Status darurat pertama kali dideklarasikan pada pertengahan Agustus setelah otoritas membuarkan dua perkemahan demonstrasi yang digelar pendukung Presiden Muhammad Mursi. Insiden itu diklaim telah menewaskan seribu orang. Sejak itu, jam malam juga diberlakukan.

Pemerintah akan memutuskan terus melanjutkan jam malam atau memberlakukannya secara sebagian. Protes pendukung Mursi terus digelar hampir setiap hari. Pemerintah mengatakan pihaknya menghadapi kampanye kekerasan terorganisasi untuk mengacaukan negara.

Dalam laporan Al-Jazeera, pihak berwenang melakukan tindakan keras terhadap Mursi termasuk menuduh anggota terkemuka Ikhwanul Muslimin telah menghasut kekerasan. Pejabat keamanan mengatakan sedikitnya 2.000 anggota Ikhwanul Muslimin dan Islamis lain telah ditangkap bulan lalu. Semuanya menghadapi tuntutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement