REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC — Beberapa jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan lebih dari 60 persen warga Amerika menentang serangan militer Amerika terhadap Suriah dan sejumlah warga secara mengejutkan menyampaikan sentimen anti-perang kepada para pejabat yang mereka pilih.
Di seluruh Amerika warga berdemonstrasi untuk menentang keterlibatan militer Amerika di Suriah. Di Capitol Hill kelompok perdamaian “CODEPINK” melobi anggota-anggota dan staf Kongres. Salah satu pendiri “CODEPINK” Medea Benjamin mengatakan tingkat dukungan ini adalah perubahan nyata dari apa yang dialaminya sebelum Perang Irak.
“Kami mendapat respon positif yang sangat luar biasa dari setiap orang mulai dari mobil yang lalu lalang dari para wisatawan yang hilir mudik dari orang yang sedang jogging dari para petugas polisi disini hingga staf-staf Kongres,” kata Medea Benjamin seperti dilansir VOA.
Saat ini beberapa demonstrasi itu telah menjadi semakin kecil dan kurang agresif dibanding demonstrasi menentang Perang Vietnam tetapi anggota Kongres dari faksi Demokrat – Alan Grayson – mengatakan suara publik menjadi faktor menentukan. “Ini adalah kemenangan terbesar gerakan perdamaian di Amerika sejak berakhirnya Perang Vietnam. Kita memiliki hampir 100 ribu orang yang ikut serta melalui situs kami “Don’t Attack Syria,” kata Grayson.
Anggota Kongres dari faksi Republik Trey Radel berada pada sisi lain spektrum politik tersebut tetapi pada sisi yang sama tentang Suriah. “Ini bukan berarti kami anti-perang atau bahkan lelah-berperang. Apa yang kami tuntut dari para pemimpin kami di Amerika saat ini adalah memberi petunjuk. Tunjukkan pada kami adanya ancaman langsung atau bahkan ancaman tidak langsung dan kemudian rencananya,” kata Trey.