REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama menyatakan berusaha mencoba solusi diplomatik di krisis Suriah. Tapi ia tetap memperingatkan serangan militer masih menjadi pilihan.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusiah, Sergei Lavrov sepakat untuk menyingkirkan dan menghancurkan persediaan senjata kimia yang dimiliki Presiden Bashar Al-Assad.
"Kita butuh melihat aksi konkret untuk menunjukkan Assad serius tentang menyerahkan senjata kimianya," ujar Obama dikutip Al-Arabiya, Sabtu, (14/9).
Inisiatif Rusia berarti Obama harus menunda aksi militer yang menjadi respon serangan senjata kimia Suriah. "Kesepakatan butuh memverifikasi bahwa rezim Assad dan Rusia memenuhi komitmen mereka, itu artinya pekerjaan untuk membalikkan senjata kimia Suriah kepada kontrol internasional dan menghancurkannya," ujar Obama.
Obama mengatakan ada indikasi kemajuan setelah rezim Assad mengakui untuk pertama kalinya kepemilikan senjata kimia. AS memperkirakan senjata Suriah mencapai seribu metro ton bahan kimia termasuk gas sarin dan sulfur.