Ahad 15 Sep 2013 08:50 WIB

PBB Terima Permohonan Suriah Gabung Konvensi Senjata Kimia

Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).
Foto: AP/Shaam News Network
Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perserikatan Bangsa Bangsa, Sabtu (14/9) waktu setempat, secara resmi menerima permohonan Suriah untuk bergabung dengan konvensi senjata kimia. Demikian kata seorang juru bicara.

Langkah ini menambahkan bagian lain rencana diplomatik untuk mengakhiri ancaman serangan militer Amerika Serikat terhadap Presiden Bashar Al Assad atas kecurigaan penggunaan senjata kimia dalam konflik Suriah yang telah berlangsung 30-bulan.

Suriah Kamis mengajukan permohonan untuk bergabung dengan konvensi yang melarang produksi dan penyimpanan senjata kimia serta perintah penghancuran cadangannya. Tetapi, pengacara PBB meminta informasi pemerintah sebelum bisa diterima.

''Sekjen PBB, Ban Ki-moon, hari ini telah menerima instrumen formal aksesi ke konvensi kepada Suriah," kata juru bicara PBB, Vannina Maestracci, menandakan akhir dari keraguan.

Dia menambahkan bahwa konvensi akan mulai berlaku untuk Suriah pada 14 Oktober atau 30 hari setelah tanggal penerimaan formal. ''Ban menyambut" aksesi Suriah,'' kata Maestracci menambahkan.

Bashar yang bergabung dengan konvensi dan Organisasi terkait untuk Pelarangan Senjata Kimia adalah bagian dari rencana yang disusun oleh Rusia dan Amerika Serikat untuk mencegah serangan militer Barat.

Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya menuduh pasukan Bashar yang meluncurkan serangan gas sarin pada 21 Agustus dekat Damaskus di mana ratusan orang meninggal. Sebaliknya pemerintah menyalahkan pemberontak oposisi atas serangan itu.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement