Ahad 15 Sep 2013 10:44 WIB

Fidel Castro Puji Usul Rusia Soal Suriah

Fidel Castro
Foto: AP Photo/Cubadebate, Roberto Chile
Fidel Castro

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro, telah memuji sebagai cerdas usul Rusia untuk memperoleh komitmen Damaskus guna memusnahkan simpanan senjata kimianya. Menurutnya, hal itu dapat membantu menurunkan kemungkinan agresi militer AS terhadap Suriah.

Risiko meledaknya konflik Suriah tampaknya menyurut berkat gagasan cerdas Rusia. Menurut dia, gagasan itu teguh diusulkan Rusia demi menghadapi klaim Pemerintah AS, tulis Castro di dalam artikelnya dengan judul 'Kenangan yang Tak Pupus.' Artikel tersebut disiarkan pada Sabtu (14/9) tapi bertanggal 10 September, pada hari yang sama saat Moskow mengumumkan rencananya dalam upaya mencegah memburuknya konflik di Suriah.

Ancaman AS untuk melancarkan serangan yang menghancurkan terhadap pertahanan Suriah dapat merenggut ribuan jiwa rakyat Suriah dan membuka ikatan konflik. Konsekuensi dari serangan itu tak bisa diramalkan, kata Castro, sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dilansir Ahad (15/9) pagi.

Presiden AS Barack Obama mengancam akan melancarkan serangan militer hukuman terhadap Suriah sebagai tanggapan atas dugaan penggunaan senjata kimia 21 Agustus oleh Pemerintah Suriah di pinggiran Damaskus, Ibu Kota Suriah.

Pada Selasa, Rusia mengusulkan agar simpanan senjata kimia Suriah diserahkan kepada pengawasan internasional, saran yang diterima oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad. Bashar juga mengatakan pemerintahnya akan bergabung dengan Organisasi bagi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).

Setelah Suriah menyetujui usul Rusia, Obama meminta Kongres menunda pemungutan suara untuk memberi waktu agar perundingan antara Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov "memberi hasil".

Castro mengatakan, "Sumbangan Lavrov mungkin bisa menghindari bencana global yang sudah membayang di depan mata." Castro, yang memasuki usia 87 tahun pada Agustus, mengatakan rakyat Amerika juga menentang petualangan politik yang akan erdampak bukan hanya pada negara mereka, tapi juga seluruh masyarakatnya. Pada Agustus, Castro mengatakan serangan terhadap Suriah akan menjadi pemusnahan orang Arab.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement