Senin 16 Sep 2013 09:57 WIB

Pendukung Mursi Gelar Demo di Kereta Bawah Tanah

 Para pengunjuk rasa pendukung Presiden Muhammad Mursi meneriakkan slogan  melawan militer Mesir dalam aksi unjuk rasa di dekat masjid Al-Nour di Kairo, Jumat (23/8).   (AP/Manu Brabo)
Para pengunjuk rasa pendukung Presiden Muhammad Mursi meneriakkan slogan melawan militer Mesir dalam aksi unjuk rasa di dekat masjid Al-Nour di Kairo, Jumat (23/8). (AP/Manu Brabo)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Demonstran pro-Muhammad Mursi melakukan aksi duduk bersama di kereta listrik 'metro' bawah tanah, Kairo, Ahad (15/9).

Mereka menggelar aksi dalam rangka melanjutkan protes damai mereka melawan kudeta militer dan serangan aparat keamanan terhadap ribuan demonstran di Rabi’ah Adawiyah Kairo satu bulan lalu.

Pasca satu bulan pembantaian demonstran di Rabi’ah al Adawiyah dan Nahdah Square pada 14 Agustus 2013, demonstran anti kudeta memulai aksi 'Pembangkangan Sipil' secara serentak yang dimulai pukul 7 sampai 10 pagi waktu Kairo.

Aksi ini menyebabkan produktifitas metro lumpuh. ''Sehingga, dalam waktu tiga jam saja perusahaan metro mengalami kerugian 1,5 juta pound Mesir,'' sebut laporan Pusat Informasi Studi Alam Islami (SINAI) yang dikutip Mi’raj News Agency.

Kali ini, demonstran aksi duduk tidak membawa embel-embel demo dan hanya duduk memenuhi ruang kereta bawah tanah sebagai aksi protes damai mereka.

Untuk kehati-hatian, peserta aksi diminta untuk tidak membawa mushaf, menghapus simbol-simbol dan musik-musik 'Rabi’ah' di ponsel masing-masing dan tidak berbicara apapun soal politik.

Setelah jam 11 tengah hari, mereka beraktifitas seperti biasa dan akan kembali melanjutkan aksi yang sama untuk putaran kedua pada jam-jam pulang kerja, pukul 2 siang hingga pukul 5 sore.

Dalam aksi lanjutan ini, peserta tidak membeli tiket, tidak mengangkat simbol-simbol dan tidak menyuarakan yel-yel apapun. Peserta diminta mengendarai metro seperti rakyat biasa. Sebelum stasiun akhir, peserta harus turun dan pindah arah ke jalur semula.

Selain aksi di metro, demonstran juga menggelar aksi 'Pembangkangan Sipil' di jalan raya. Mereka turun berkeliling sepanjang jalan Kairo dan Giza dengan kendaraan pribadi, namun juga tidak membawa simbol-simbol demo dan yel-yel anti kudeta.

Kondisi ini cukup membingungkan aparat keamanan yang sudah disiagakan sejak awal. ''Demonstran tidak bisa dikenali karena berbaur seperti pengguna jasa metro lainnya,'' tambah SINAI.

Aksi serupa juga terjadi di Alexandria. Para demonstran menduduki stasiun kereta Abu Kir, Alexandria, sehingga melumpuhkan aktivitas angkutan massal tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement