Senin 16 Sep 2013 17:41 WIB

Militer Filipina Kepung Kelompok Bersenjata Moro

Red:
Ketegangan di Filipina
Ketegangan di Filipina

MANILA -- Militer Filipina kini semakin mendekat ke kelompok bersenjata Moro untuk mengakhiri ketegangan selama seminggu di kota Zamboanga, Filipina selatan.

Demikian dijelaskan jurubicara militer Brigjen Domingo Tutaan. Lebih dari 60 orang dilaporkan tewas, sedangkan puluhan-ribu orang mengungsi menghindari pertempuran.  Puluhan sandera masih ditahan oleh pasukan Moro tapi Domingo Tutaan mengatakan kepada ABC, jumlahnya berkurang karena banyak yang sudah dibebaskan, melarikan diri atau diselamatkan. "Kami menduga, mereka masih menahan sedikit di atas 100 sandera. Para warga sipil itu digunakan sebagai tameng. Itulah mengapa ketika pemberotak sempalan MNLF ini menembakkan mortir, respon kami harus penuh perhitungan supaya para warga sipil itu tidak menjadi korban," katanya.

Ia mengatakan, beberapa hari lalu 10 relawan Palang Merah terluka oleh tembakan mortir. "Jadi kami harus sangat berhati-hati dalam aksi militer ini," katanya.

Human Rights Watch melaporkan, militer Filipina menggunakan artileri berat di daerah-daerah yang padat penduduknya. Tapi BrigjenTutaan membantah laporan itu. Ia mengatakan, kelompok bersenjata itu dapat mengakhiri konflik dengan meletakkan senjata dan menyerahkan diri.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement