REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto akan mendampingi TKI asal Belu NTT, Wilfrida Soik yang terancam hukuman mati di Malaysia. Sedianya Prabowo akan hadir dalam sidang perdana Wilfrida pada 30 September mendatang.
"Prabowo akan menyiapkan lawyer-lawyer handal untuk membebaskan Wilfrida saat sidang tanggal 30 September nanti," kata Wasekjen DPP Gerindra Sudaryono, Senin (16/9).
Menurutnya, Prabowo sudah tiba di Malaysia sejak Jumat (13/9). Kedatangannya dilatarbelakangi keprihatinan atas perlindungan hukum yang belum maksimal terhadap Wilfrida. "Prabowo berangkat setelah mendapat kabar kalau Wilfrida yang di penjara sejak 2010, belum mendapatkan upaya hukum maksimal," ujarnya.
Prabowo sudah berhasil menemui Wilfrida di penjara Kota Bhara, Klantan, Malaysia pada Sabtu (14/9) siang. Dalam pertemuan itu Prabowo didampingi pakar hukum terkemuka Malaysia, Tan Sri Mohammad Shafee Abudullah.
Menurut Sudaryono, Wilfrida sempat terkejut ketika melihat kedatangan Prabowo."Sejak ditahan 2010 belum ada satu pun pejabat dari Indonesia atau KBRI yang menengoknya," katanya.
Dalam pertemuan selama kurang lebih dua jam dengan Prabowo, Wilfrida menyatakan tidak pernah melakukan pembunuhan sebagaimana yang dituduhkan. Mendengar hal itu, kata Sudaryono, Prabowo meminta Wilfrida bersabar dan tidak putus asa. "Pak Prabowo sudah berjanji untuk berusaha sekuat tenaga membebaskan Wilfrida," ujarnya.
Wilfrida merupakan korban perdagangan anak yang dipekerjakan di Malaysia. Selama bekerja di negeri jiran itu ia kerap disiksa majikannya. Suatu ketika, ia yang terus dipukuli, tanpa sengaja meraih pisau dapur, dan menusuk majikannya hingga tewas. "Wilfrida mengaku ke Pak Parbowo sama sekali tidak punya niat atau tujuan membunuh," katanya.